MAKALAH
PERMASALAHAN PERKEMBANGAN
TRANSPORTASI DI INDONESIA
Diajukan Untuk Memenuhi
Salah Satu Tugas Mata kuliah Dasar-dasar Rekayasa Transportasi
Disusun Oleh :
Reza Adillah
157011054
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SILIWANGI
2015-2016
Jalan Siliwangi No.24 Tasikmalaya 46115 Tlp. (0265) 330634 – 333092 | Fax :
(0265) 325812
Website : http://unsil.ac.id | email : info@unsil.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah mengenai “Permasalahan
Perkembangan Transportasi di Indonesia” untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Dasar-dasar Rekayasa Transportasi.
Karya Ilmiah ini
diharapkan mampu membantu saya dalam memperdalam mata kuliah Dasar - dasar
Rekayasa Transportasi dalam kegiatan belajar dan juga dalam kegiatan
sehari-hari. Selain itu, Karya Ilmiah ini diharapkan agar dapat menjadi bacaan
para pembaca agar menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab atas
perkembangan trasportasi di indonesia dan juga bisa membantu pemerintah dalam
penanganan setiap permasalahan dari perkembangan transportasi.
Akhir kata, saya
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pembuatan
karya ilmiah ini dengan tulus dan ikhlas. Semoga Karya Ilmiah ini dapat
bermanfaat, khususnya bagi saya dan pembaca. Amiin
Cianjur, 02 November 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang Masalah............................................................................................. 1
1.2.Rumusan Masalah....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Proses Perkembangan Transportasi di Indonesia......................................................... 2
2.1.1.
Masa penjajahan............................................................................................................. 2
2.1.2.
Masa kemerdekaan......................................................................................................... 2
2.1.3.
Masa orde baru............................................................................................................... 3
2.1.4.
Masa reformasi................................................................................................................ 3
2.2.Permasalahan Perkembangan Transportasi
Indonesia................................................... 4
2.2.1.
Polusi............................................................................................................................... 4
2.2.2.
Konsumsi energi............................................................................................................... 4
2.2.3.
Kemacetan....................................................................................................................... 5
2.2.4.
Kecelakaan lalu lintas....................................................................................................... 5
2.2.5.
Masalah politik................................................................................................................ 6
2.2.6.
Kurangnya fasilitas transportasi........................................................................................ 6
2.2.7.
Ledakan penduduk.......................................................................................................... 6
2.2.8.
Berkurangnya sumber daya alam....................................................................................... 7
2.3.Penanganan Permasalahan Transportasi....................................................................... 7
2.3.1.
Transportasi berkelanjutan................................................................................................ 7
2.3.2.
Penerapan ERP (Electronic Roadpricing)........................................................................ 9
2.3.3.
Green trasportation...................................................................................................... 10
2.4.Manfaat Perkembangan transportasi.......................................................................... 12
2.4.1.
Mempermudah serta mempercepat perjalanan.................................................................. 12
2.4.2.
Membantu pendistribusian barang..................................................................................... 12
2.4.3.
Pariwisata........................................................................................................................ 12
2.4.4.
Memberi peluang usaha.................................................................................................... 13
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 15
3.1.Kesimpulan............................................................................................................... 15
3.2.Saran........................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Transportasi
merupakan urat nadi Pembangunan Nasional untuk melancarkan arus manusia, barang
maupun informasi sebagai penunjang tercapainya pengalokasian sumber-sumber
perekonomian secara optimal, untuk itu jasa transportasi harus cukup tersedia
secara merata dan terjangkau daya beli masyarakat.
Dalam
sejarah perkembangannya, alat transportasi yang awalnya manusia hanya
menggunakan alas kaki dan tenaga binatang guna mencapai tempat tujuan, kini
sejalan dengan laju perkembangan teknologi, beragam kendaraan diciptakan.
Udara, darat, air, semua terjamah. Berawal dari rasa keingintahuan manusia
terhadap lingkungannya dan mencari tempat yang dapat dihuni untuk memenuhi
segala keinginannya, manusia menciptakan alat transportasi. Bahkan demi
hasratnya ini bangsa Barat berlayar ke timur menggunakan transportasi.
Di
Indonesia perkembangan transportasi mulai dirasakan setelah bangsa asing
berdatangan ke Indonesia. Sebelumnya masyarakat Indonesia hanya menggunakan
sarana transportasi hewan seperti kuda, lembu, dan sapi untuk melakukan
perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain. Setelah datangnya bangsa asing
transportasi di Indonesia mulai menggunakan alat gerobak yang beroda. Kemudian
perkembangan transportasi Indonesia semakin maju ketika Indonesia mulai
dikuasai oleh pemerintah kolonial Belanda. Perkembangan teknologi transportasi
di Indonesia terus berlanjut sampai Indonesia merdeka hingga sekarang.
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1.
Bagaimana
proses perkembangan transportasi di Indonesia
1.2.2.
Apa
permasalahan dari perkembangan transportasi di Indonesia ?
1.2.3.
Bagaimana
mengatasi permasalahan dari perkembangan transportasi di Indonesia ?
1.2.4.
Apa manfaat
dari perkembangan transportasi ?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.Proses Perkembangan Transportasi di
Indonesia
2.1.1.
Masa penjajahan
Perkembangan transportasi di
Indonseia tidak dapat dilepaskan dari perubahan-perubahan besar dalam teknologi
transportasi dunia. Pengaruuh teknologi dalam bidang transportasi di Indonesia
di bawa oleh pemerintah kolonial Belanda dengan tujuan untuk mempermudah dan
mempercepat proses pengawasan terhadap daerah-daerah yang jauh dari pusat
kegiatan pemerintahan. Penemuan-penemuan sarana transportasi dikembangkan di
Barat, dalam perkembangannya mulai diperkenalkan dan di bawa ke wilayah koloni
oleh kaum penjajah.
Seperti pembangunan jalan raya yang
telah dirintis sejak zaman Gubernur Jenderal Daendels ketika berkuasa di
Indonesia. Daendels membangun jalan raya pos sepanjang 1.000 km dari Anyer
(Banten) sampai Panarukan (Jawa Timur). Pembangunan jalan raya dilakukan untuk
membuka daerah-daerah yang terisolasi untuk menghubungkan pusat-pusat industri
yang ada di seluruh wilayah Indonesia.
Penemuan mobil oleh Gottlieb
Daimeier pada tahun 1887 merupakan temuan teknologi transportasi darat yang
telah merubah sejarah transportasi dunia. Di Indonesia, mobil pada awalnya
dibawa masuk oleh orang-orang Eropa pada awal abad ke-20. Kepemilikan pun lebih
banyak dikuasai oleh orang-orang kaya Eropa dan terbatas di kalangan pribumi.
2.1.2.
Masa kemerdekaan
Tahun 1943 sebelum Indonesia
memproklamasikan kemerdekaannya, ada angkutan massal yang disebut Zidosha
Sakyoku (ZS), yaitu sebuah gerobak yang ditarik seekor sapi. Pada waktu
perang dunia dan perang kemerdekaan, sapi tersebut banyak disembelih untuk
makan.
Pada awal kemerdekaan, pembangunan
rel kereta api dan jalan darat dan perbaikan prasarana jaringan transportasi
berjalan sangat lambat, upaya untuk meningkatkan sektor transportasi dilakukan
dengan menyita perusahaan-perusahaan angkutan Belanda pada tahun 1957, namun
hal itu mengalami kendala akibat berbagai pemberontakan pada akhir tahun
1950-an.
Memasuki tahun 1960-an, sistem
angkutan di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat, hal tersebut di dukung pila
oleh repelita I yang memusatkan perhatian dan perbaikan prasarana transportasi
yang ada. Pembangunan jalan baru dilakukan untuk membuka daerah yang terisolasi
agar dapat terhubung dengan pusa-pusat kegiatan.
Upaya untuk pembangunan jalan raya
terus dilakukan oleh pemerintah, bahkan tahun 1988 jalan raya yang sudah di
bangun oleh pemerintah mencapai 42.982 km. Memasuki tahun 1990, pembangunan
jalan difokuskan di daerah-daerah industri dan pusat-pusat pemasarannya. Pada
periode ini, pemerintahan telah membangun jalan di Maluku sepanjang 23 km,
Kalimantan sepanjang 248 km, Sulawesi sepanjang 46 km, dan Papua sepanjang 152
km.
2.1.3.
Masa orde baru
Pada masa pemerintahan orde baru
teknologi transportasi dijadikan sebagai program pembangunan. Hal ini
dilaksanakan agar pemerintahan Indonesia dapat memberikan kemudahan bagi rakyat
Indonesia untuk mengakses potensi-potensi daerah lain.
Kebijakan transportasi pertama kali yang
dilakukan pemerintah orde baru adalah melakukan ekspor alat transportasi umum
berupa bus secara besar-besaran, pembangunan terminal-terminal, serta
jalan-jalan raya penghubung antar daerah. Pelaksanaan program ini dilakukan
oleh Departemen Perhubungan. Kemudian pemerintahan orde baru membentuk lembaga
transportasi darat yaitu Perusahaan Jawatan Kereta Api dan Perusahaan Umum
angkutan bus yang disebut Perum Damri.
Seiring dengan munculnya era
kebebasan perusahaan-perusahaan transportasi mulai berkembang. Banyak
bermunculan perusahaan-perusahaan transportasi di Indonesia. Disamping itu
pemerintah juga mendirikan pabrik karoseri atau pabrik perakitan alat-alat
transportasi. Pendirian pabrik ini membawa kemajuan tranportasi yang sangat
pesat di Indonesia.
2.1.4.
Masa reformasi
Seiring dengan munculnya era
kebebasan atau era reformasi perusahaan-perusahaan transportasi mulai
berkembang. Banyak bermunculan perusahaan-perusahaan transportasi di Indonesia.
Disamping itu pemerintah juga mendirikan pabrik karoseri atau pabrik perakitan
alat-alat transportasi.
Pendirian pabrik ini membawa
kemajuan tranportasi yang sangat pesat di Indonesia.. bahkan sampai era
sekarang transportasi di Indonesia mengalami puncaknya hingga memunculkan
masalah kepadatan arus lalu lintas di jalan. Jaan-jalan menjadi padat dengan
bertambahnya alat-alat transportasi.
2.2.Permasalahan Perkembangan
Transportasi Indonesia
Permasalahan
memang selalu muncul dalam setiap bidang, namun permasalahan perkembangan
transportasi khususnya di Indonesia cukuplah kompleks, karena transportasi
merupakan suatu sistem yang saling berkaitan, maka jika satu masalah yang
timbul di satu unit ataupun jaringan akan mempengaruhi sistem tersebut. Dan
berikut merupakan permasalahan dari perkembangan transportasi di Indonesia.
2.2.1.
Polusi
Salah
satu hasil dari sistem transportasi yang tidak diinginkan adalah polusi yang
ditimbulkan. Semakin berkembang transportasi, semakin banyak alat transportasi
di Indonesia, maka akan semakin banyak pula polusi yang akan ditimbulkan.
Menurut data jasa raharja pada tahun 2007, transportasi penyumbang polusi
sebanyak 23,6 %, dan jika dibandingkan dengan tahun sekarang (2015) tentunya
persentase transportasi sebagai penyumbang polusi akan semakin meningkat
apalagi dengan bertambah banyaknya kendaraan-kendaraan yang memenuhi jalan.
Tingginya
angka polusi yang ditimbulkan oleh transportasi dikarenakan beberapafaktor
seperti :
a.
Pelaksanaan
pengujian kendaraan bermotor yang seharusnya wajib dilakukan secara berkala
tidak berjalan dengan efektif
b.
Kualitas
BBM yang rendah
c.
Tingginya
pengguna kendaraan bermotor
d.
Tingginya
mobilitas manusia di darat
Efek yang paling buruk dari polusi
transportasi ini adalah meningkatkan resiko pemanasan global dan kerusakan
ozon.
2.2.2.
Konsumsi Energi
Permasalahan
energi di Indonesia sama seperti yang dihadapi dunia. Jika tidak ada penemuan
ladang minyak dan kegiatan eksploitasi baru, menurut Kementrian Energi dan
Sumber Daya bahwa cadangan minyak di Indonesia pada tahun 2008 mencapai 59
tahun, berari jika sekarang tahun 2015 maka cadangan minyak di Indonesia
tinggal mencapai 52 tahun. Apalagi jika transportasi di Indonesia terus
dikembangkan maka, penggunaan minyak di Indonesia setiap tahunnya pasti akan
bertambah banyak, sehingga cadangan minyak di Indonesia bisa dipastikan kurang
dari 52 tahun.
Ketika
krisis energi terjadi, maka hal ini akan menimbulkan kelangkaan BBM yang
kemungkinan mempengaruhi harga BBM di pasaran, tentu hal ini akan semakin
menyusahkan masyarakat Indonesia yang didominasi oleh kalangan menengah ke
bawah, dan kenaikan harga BBM juga akan mempengaruhi harga kebutuhan rumah
tangga lainnya.
2.2.3.
Kemacetan
Kemacetan
merupakan salah satu masalah yang dinilai paling mengganggu kenyamanan pengguna
transportasi darat, kemacetan dapat mengurangi efektifitas kerja maupun
kegiatan masyarakat, memperlambat manusia untuk melakukan aktifitas,
meningkatkan polusi udara, serta merupakan pemborosan bahan bakar yang semakin
hari semakin menipis. Kemacetan lalu lintas di jalan raya disebabkan ruas-ruas
jalan sudah tidak mampu menampung luapan arus kendaraan yang datang serta
luasan dari jalan tersebut tidak seimbang dengan jumlah kendaraan yang melintas,
itu juga disebabkan karena jumlah kendaraan yang terus meningkat setiap
tahunnya.
Hal
ini terjadi, juga karena pengaruh hambatan samping yang tinggi, sehingga
mengakibatkan penyempitan jalan ruas jalan, seperti : parkir di badan jalan,
berjualan di trotoae dan badan jalan, pangkalan becak dan angkitan umum,
kegiatan sosial yang menggunakan badan jalan, serta adanya masyarakat yang
berjalan di badan jalan, ditambah lagi tingginya aksebilitas kegunaan lahan di
sekitar sisi jalan tersebut.
2.2.4.
Kecelakaan Lalu Lintas
Perkembangan
transportasi yang terus meningkat juga mengakibatkan kecelakaan lalu terus,
menurut data kepolisian Republik Indonesia menyebutkan bahwa sepanjang tahun
lalu jumlah korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia
mencapai 31.234 jiwa. Kerugian ekonomi yang diderita akibat kecelakaan yang
menelan korban jiwa mencapai Rp.35,8 triliun.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kecelakaan lalu lintas diantaranya :
a.
Faktor
manusia
Faktor manusia sebagai pengemudi merupakan faktor yang paling
dominan dalam kecelakaan. Hampir semua kejadian kecelakaan didahului dengan
pelanggaran rambu-rambu lalu lintas. Pelanggaran dapat terjadi karena sengaja
melanggar, ketidaktahuan terhadap arti aturan yang berlaku ataupun tidak
melihat ketentuan yang diberlakukan atau pura-pura tidak tahu.
b.
Faktor
kendaraan
Faktor kendaraan yang paling sering terjadi adalah ban pecah, rem
tidak berfungsi sebagaimana seharusnya, kelelehan logam yang mengakibatkan
bagian kendaraan patah, peralatan yang sudah aus tidak di ganti dan berbagai
penyebab lainnya.
c.
Faktor
lingkungan
Faktor lingkungan juga menjadi salah satu penyebab kecelakaan.
Faktor lingkungan yang sering terjadi karena jalanan basah disebabkan hujan,
banyak jalan yang berlubang
2.2.5.
Masalah Politik
Permasalahan
politik yang menyebabkan permasalahan transportasi adalah rendahnya pengawasan
yang dilakukan oleh Departemen Perhubungan atau pejabat yang memiliki
kewenangan. Contoh dari rendahnya pengawasan ini adalah kurang diawasinya
tentang kelayakan transportasi, seperti bus yang umumnya lebih dari 20 tahun
tapi masih terus diperbolehkan ubtuk beroperasi, kemudian banyaknya kendaraan
tanpa STNK atau Surat Tanda Nomor Kendaraan.
2.2.6.
Kurangnya Fasilitas Transportasi
Pertumbuhan
dan perkembangan suatu kota yang pesat tanpa diikuti dengan pengadaan sistem
transportasi yang memadai untuk ukuran kota itu merupakan bentuk besarnya permintaan
daripada penawarannya, sebaliknya, cepatnya pertumbuhan sistem transportasi
yang tidak sesuai dengan ukuran perkembangan suatu kota, merupakan wujud
penawaran lebh besar dari pada permintaan untuk transportasi.
Kondisi-kondisi
yang telah disebutkan itu akan berakibat pada timbulnya
permasalahan-permasalahn baru dalam sistem transportasi maupun permasalahan
perkotaan pada umumya. Tarsito (1997:92)
2.2.7.
Ledakan Penduduk
Ledakan
penduduk selalu menjadi isu yang dikaitkan dengan berbagai permaslahan yang ada
pada suatu wilayah. Hal ini dikarenakan ledakan penduduk akan meningkatkan
tingkat kebutuhan masyarakat, termasuk kebutuhan transportasi. Penduduk akan
melakukan mobilitas setiap waktunya, mobilitas yang dimaksud tidak hanya
sekedar perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain, namun mobilitas ini lebih
ditekankan pada mobilitas yang dimaksudkan adalah pergerakan dalam upaya
peningkatan kesejahteraan hidup. Jadi pada intinya, ledakan penduduk akan
memicu peningkatan kebutuhan akan alat transportasi atau fasilitas
transportasi.
2.2.8.
Berkurangnya Sumber Daya Alam
Perkembangan
trasnportasi yang terjadi terus menerus tentunya memerlukan lahan dan juga
bahan yang sering kali di ambil dari alam. Contoh, ketika ada pembuatan jalan
raya baru, maka pesawahan ataupun juga hutan yang biasanya dijadikan tempat
atau lahan pembuatan jalan raya tersebut yang mengakibatkan penggundulan hutan
dan semacamnya. Juga pembuatan sarana lain seperti terminal tentunya
membutuhkan lahan yang cukup luas, dan biasanya juga pesawahan ataupun hutan
yang seringkali menjadi lahan pembuatannya.
Hal ini juga tentunya akan berdampak negatif
kepada hal yang lainnya juga seperti menjadi kurangnya resapan air ketika hujan
yang menyebabkan lingkungan menjadi terendam air atau banjir, tanah longsor dan
terjadinya bencana alam yang lain. Semakin terus-menerusnya transportasi
dikembangkan dan alam yang menjadi korban, maka tidak menutup kemungkinan
kalau sumber daya alam di Indonesia
semakin berkurang.
2.3.Penanganan Permasalahan Transportasi
2.3.1.
Transportasi Berkelanjutan
Perencanaan trasnportasi yang
berkelanjutan adalah dimana sebuah perencanaan tersebut tidak hanya memikirkan
keuntungan dan kepentingan jangka pendek namun juga mempertimbangkan
keberlanjutan perncanaan tersebut pada jangka menengah hingga jangka panjang.
Transportasi berkelanjutan merupakan
suatu transportasi yang tidak menimbulkan dampak yang membahayakan kesehatan
masyarakat atau ekosistem dan dapat memnuhi kebutuhan mobilitas yang ada secara
konsisten dengan memperhatikan :
a.
Penggunanan
sumber daya terbarukan pada tingkat yang lebih rendah ari tingkat
regenerasinya;
b.
Penggunaan
sumber daya tidak terbarukan pada tingkat yang lebih rendah dari tingkat
pengembangan sumber daya alternatif yang terbarukan.
Sistem transportasi yang
berkelanjutan mengakomodasikan akssebilitas semaksimal mungkin dengan dampak
negatif seminimal mungkin. Sistem transportasi yang berkelanjutan harus
memperhatikan setidaknya tiga komponen penting, yaitu aksesibilitas,
kesetaraan, dan dampak lingkungan (wikipedia.org)
Berdasarkan definisi sustainable
transportation dari The Centre of Sustainable Transportastion Canada
(2002). Sistem transportasi yang berkelanjutan adalah transportasi yang :
a.
Menjadi
akses utama yang dibutuhkan oleh individu dan masyarakat agar keamanannya lebih
terjaga, manusiawi, tidak mencemari lingkungan, dan memberikan keadilan baik di
dalam maupun antar generasi;
b.
Dapat
dioperasikan secara efisien; memberikan pilihan moda transportasi dalam
mendukung pergerakan aspek ekonomi;
c.
Membatasi
emisi pemborosan dalam kemampuan bumi menyerapnya, meminimalkan penggunaan
sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, membatasi penggunaan sumber daya
alam yang dapat diperbarui agar kualitasnya tetap terjaga.
Sistem transportasi berkelanjutan
lebih mudah terwujud pada sistem transportasi yang berbasis pada penggunaan
angkutan umum dibandingkan dengan sistem yang berbasis pada penggunaan
kendaraan pribadi. Sistem transportasi berkelanjutan merupakan tatanan baru
sistem di era globalisasi saat ini.
Perencanaan transportasi yang
berkelanjutan tidak hanya mempertimbangkan
aspek transportasi saja dalam perencanaannya namun aspek-aspek lain
seperti ekonomi dan lingkungan. Dengan konsep seperti itu, maka planner
dituntut untuk mengerti dan peka terhadap aspek-aspek yang sekiranya menyangkut
transportasi yang baik. Dalam hal ini, transportasi yang berkelanjutan
memikirkan bagaimana trasnportasi bisa berjalan baik tanpa harus mengobarkan
aspek lingkungan tetapi tetap meningkatkan pendapatan ekonomi.
Memang tidak mudah merencanakan
transportasi berkelanjutan apalagi melihat kondisi transportasi di Indonesia
yang sudah cukup kompleks, khususnya transportasi darat dimana tingkat
mobilitasnya jauh lebih tinggi daripada transportasi laut ataupun udara.
Beberapa efek yang bisa timbul akibat penerapan perencanaan transportasi
berkelanjutan in adalah :
a.
Mengurangi
penggunaan BBM dan mengurangi polusi
Hal ini bisa di dapat karena berkurangnya orang melakukanoerjalanan
dengan menggunaan kerndaraan bermotor, dengan meningkatkan penggunaan sepeda
atau berjalan kaki, hak ini tentu akan berdampak positif pada penurunan tingkat
pembuangan polusi ke udara, meningkatkan angka kesehatan pernafasan masyarakat
serta mengurangi beban negara dalam pendanaan BBM.
b.
Mengurangi
kemacetan
Dengan mengurangi pemakaian kendaraan bermotor, jumlah kendaraan
yang melintasi jalan raya akan berkurang, hal ini bisa mengurangi resiko
kemacetan di jam-jam sibuk atau di jalan-jalan tertentu. Diharapkan dampak
positif yang akan ditimbulkan dari langkah-langkahnya bisa saling berkaitan,
seperti halnya pengurangan kendaraan bermotor yang akan mengurangi kemacetan
sehingga mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.
c.
Menjaga
kualitas lingkungan untuk masa depan
Generasi mendatang pastinya masih membutuhkan lengkungan alam yang
sehat, udara yang bersih dan ketersediaan kebutuhan alam yang cukup. Hal ini
tidak akan bisa diwujudkan apabila manusia yang hidup saat ini tidak menjaga
lingkungan serta kualitas alam. Perencanaan yang diharapkan tentu merupakan
perencanaan yang cerdas, yang tidak hanya mementingkan aspek transportasi,
menempatkan transporrtasi sebagai satu sistem yang harus dilaksanakan dengan
baik dan bisa mengesampingkan aspek-aspek yang lain.
2.3.2.
Penerapan ERP (Electronic Roadpricing)
Dengan
electronic roadpricing, pengguna kendaraan pribadi akan dikenakan biaya
jika mereka melewati satu area yang macet pada periode waktu tertentu. Pengguna
kendaraan pribadi akhirnya harus menentukan apakah akan meneruskan
perjalanannya melalui area tersebut dengan membayar sejumlah uang atau mencari
rute yang lain.
Biaya
yang dikenakan juga bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada pengguna
kendaraan pribadi bahwa perjalanan mereka dengan kendaraan pribadi mempunyai
konstribusi terhadap kerusakan lingkungan dan kerugian kepada masyarakat yang
tidak menggunakan kendaraan pribadi. ERP diharapkan mampu mengurangi perjalanan
dengan kendaraan pribadi dan mengurangi perjalanan yang tidak perlu, terutama
pada jam-jam sibuk.
2.3.3.
Green transportation
Green transportation
merupakan perangkat transportasi yang berwawasan lingkungan. Green
transportation ini merupakan pendekatan yang digunakan untuk menciptakan
transportasi yang sedikit atau tidak menghasilkan rumah kaca. Transportasi
hijau dapat diterapkan melalui banyak cara, seperti mengganti bahan bakar
minyak yang digunakan kendaraan bermotor pribadi, ataupun peningkatan kualitas
fasilitas trasnportasi. Cara yang mungkin bisa ditempuh oleh pemerintah
Indonesia dalam waktu dekat ini adalah perbaikan fasilitas yang sudah ada,
peremajaan ataupun pengadaan fasilitas transportasi yang memang dibutuhkan
tetapi jumlahnya masih sangat minim.
Dalam
konteks perencanaan kota, konsep ini bertujuan sebagai upaya peningkatan
fasilitas bagi komunitas bersepeda, pejalan kaki, fasilitas komunikasi maupun
penyediaan transportasi umum massal yang murah dan ramah lingkungan. Contoh
penerapan green transportation adalah penerapan bahan bakar untuk kendaraan
bermotor yang ramah lingkungan :
a.
Ethanol
Ethanol merupakan alkohol cair dengan bilangan oktana yang tinggi
dan mampu menggantikan bensin. Ethanol diproduksi dari sumber daya alam yang
dapat dipebaharui seperti jagung di Amerika Serikat dan tebu di Brazil. Menurut
studi yang ada, ethanol lebih menguntungkan terhadap lingkungan yang bersih
dibandingan dengan bensin premium. Bila produksi etanol sebagai bahan bakar
alternatif pengganti bensin semakin digenjor, maka impor bensin akan menurun.
Di satu sisi, pemerintah bisa melakukan penghematan, tentu saja harus disertai
riset soal pengembangan produk otomotif berbahan bakar etanol.
b.
Bioetanol
Bioetanol adalah bahan bakar nabati yang tak pernah habis selama
matahari masih memancarkan sinarnya, air tersedia, oksigen berlimpah, dan kita
mau melakukan budidaya pertanian. Sumber bioetanol dapat berupa singkong, ubi
jalar, tebu, jagung, sagu, aren, nipah, kelapa dan padi. Sumber bioetanol yang
cukup banyak dikembangkan di Indonesia adalah singkong, karena singkong
merupakan tanaman yang mudah dijumpai di Indonesia, selain itu harganya juga
relatif terjangkau. Langkah ini selain akan menguntungkan pemerintah yang dapat
mengurangi pengeluaran dana negara untuk mengimpor BBM atau memberi subsidi
untuk BBM, juga akan menguntungkan petani singkong yang pendapatannya tidak
terlalu tinggi.
c.
BBG
(Bahan Bakar Gas)
BBG merupakan energi alternatif pengganti BBM yang paling
prospektif untuk dikembangkan segera, karena :
-
BBG
memiliki beberapa keunggulan terhadap BBM, antara lain kaena cadangan gas bumi
relatif masih cukup besar dan biaya pengadaan lebih murah dari BBM.
-
Kendaraan
yang menggunakan BBG akan memperpanjang usia pemakaian minyak pelumas, mesin
dan busi, ramah lingkungan dan aman bagi pemakai.
d.
Elpiji
Selain BBG, kini telah dikembangkan pula Elpiji untuk bahan bakar
kendaraan bermotor, ini merpukan bahwa trend bahan bakar tranportasi dimasa
mendatang mengarah semakin jelas, yakni bahan bakar yang tidak mencemari
lingkungan. Negara yang paling mencolok di bidang pengembangan Elpiji untuk
kendaraan bermotor di dunia selain negeri Kincir Angin adalah Selandia Barum
Italia, Jepang, Belgia, Kanada, Australia, dan Spanyol. Negara – negara ini
telah cukup lama berkecimpung di bidang pengembangan Elpiji untuk kendaraan
bermotor.
e.
Biogas
Kotoran ternak dapat dipergunakan sebagai sumber energi alternatif
yang ramah lingkungan. Lewat proses fermentasi, limbah yang baunya merangsang
itu dapat dirubah menjadi biogas. Energi biogas mempunyai kelebihan dibanding
nuklir atau batu bara, yakni tak beresiko tinggi bagi lingkungan. Selain itu,
biogas tak memiliki polusi tinggi sehingga lingkungan pun makin terjaga.
Namun sayangya, pemanfaatan kotoran ternak menjadi biogas ini masih
kalah populer jika dibandingkan pupuk tannaman
dari kotoran tersebut. Padahal dengan teknologi biogas, kandungan
zat-zat alami yang terdapat pada kotoran ternak dapat dipakai untuk memenuhi
kebutuhan energi yang kian meningkat. Hal ini dikarenakan biogas bisa dipakai
untuk apa saja. Mulai dari memasak, lampu penerangan, transportasi hingga
keperluan lain yang perlu energi. Apabila biogas telah diaplikasikan secara
luas masalah mengenai kekurangan pasokan energi bisa dihindari. Dan urusan
lingkungan bisa teratasi
f.
Biodiesel
Sawit
Beberapa jenis minyak tumbuhan seperti minyak kelapa, minyak
kedelai, dan minyak sawit juga telah diteliti untuk digunakan langsung sebagai
bahan bakar kendaraan bermotor. Beberapa negara Eropa dan merika Seerikat telah
mengembangkan dan menggunakan bahan bakar dari minyak tumbuhan yang telah
dikonversi menjadi bentuk metil ester asam lemak yang disebut dengan biodiesel.
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) telah berhasil mengembangkan
palm biodiesel dari minyak sawit mentah (CPO), Refined Bleached Deodorised Palm
Oil (RBDPO) dan fraksi – fraksi seperti stearin dan olein serta minyak inti
sawit. Palm Fatty Acid Destillate (PFAD) yang merupakan hasil samping dari
pabrik minyak goreng maupun minyak goreng bekas dari industri rumahan juga
telah dikembangkan oleh PPKS sebagai bahan baku pembuatan palm biodiesel.
2.4. Manfaat Perkembangan transportasi
Dibalik permasalahan yang ada dari perkembangan transportasi di
Indonesia, tentunya ada beberapa manfaat atau dampak positif dari berkembangnya
transportasi di Indonesia ini, berikut adalah manfaat dari perkembangan
transportasi :
2.4.1.
Mempermudah serta mempercepat perjalanan
Dengan
menggunakan alat transportasi modern. Jarak antara tempat A dan tempat B dapat
ditempuh dengan cepat dan mudah. Contohnya dengan mobil ataupun motor. Dengan adanya alat transportasi modern,
jarak antara rumah dan sekolah bisa ditempuh dengan waktu beberapa menit saja.
Dahulu jarak rumah dan sekolah bisa ditempuh selama berjam-jam dengan berjalan
kaki, kini dengan adanya alat transportasi modern, jarak kedua tempat bisa
ditempuh dengan waktu yang singkat dan sangat mudah
2.4.2.
Membantu dalam pendistribusian berbagai jenis barang
Dengan
menggunakan alat transportasi modern, pengiriman barang menjadi lebih mudah dan
cepat sampai di tempat tujuan. Contohnya pengiriman barang dari satu negara ke negara
lain. Dahulu butuh waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan untuk
mengirimkan sebuah atau beberapa barang dari satu negara ke negara lain
menggunakan kapal laut sederhana. Kini dengan adanya pesawat terbang,
pengiriman barang tersebut akan sangat cepat hanya beberapa hari saja
2.4.3.
Pariwisata
Dahulu
tempat – tempat menarik hanya menjadi impian semata untuk menuju atau pergi
kesana karena kendala jarak yang jauh dan juga butuh waktu yang lama untuk
sampai kesana dan juga faktor-faktor lain yang dapat menghambatnya menuju
kesana. Dengan menggunakan alat transportasi modern, misalnya dengan
menggunakan pesawat terbang ataupun kereta api, perjalanan menuju tempat-tempat
yang menarikpun akan jauh lebih cepat, terasa dekat dan jauh lebih menyenangkan
dan juga efisien waktu dan tenaga.
Contoh
ketika kita ingin pergi dari Tasikmalaya menuju ke Aceh. Dengan menggunakan
pesawat terbang, perjalanan akan menjadi singkat dan tak menguras tenaga yang
berlebihan. Dan karena alat transportasi modernpun, tempat-tempat menarik akan
banyak dikunjungi para pelancong-pelancong, baik lokal maupun internasional
hingga tempat tersebut menjadi tempat pariwisata karena mudahnya akses menuju
kesana
2.4.4.
Memberi peluang usaha
Dengan
adanya transportasi modern, dapat membuka berbagai peluang usaha misalnya
membuat produk alat transportasi, menyewakan alat transportasi dan peluang
usaha lainnya, sehingga dapat memperkecil angka pengangguran.
Contohnya
seperti di daerah Cianjur, banyak masyarakat yang menyewakan mobil untuk
keperluan jalan-jalan dan yang lainnya. Contoh lain juga di Indonesia kini
sudah banyak industri – industri pembuatan alat transportasi modern. Salah satu
industri sparepart di Indonesia adalah PT. Astra Honda Motor (AHM), PT. AHM
sampai saat ini sudah memproduksi banyak alat-alat transportasi yang dibutuhkan
masyarakat
Selain
itu menurut Rustian Kamaludin (1986), manfaat transportasi dapat di bagi ke
dalam dua bagian yaitu :
a.
Nilai
guna tempat (Place Utility)
Yaitu
kenaikan atau tambahan nilai ekonomi atau nilai guna dari suatu barang atau
komoditi yangdiciptakan dan mengangkutnya dari suatu tempat ke tempat lainnya
yang mempunyai nilai kegunaan yang lebih kecil, ke tempat atau daerah dimana
barang tersebut mempunyai nilai kegunaan yang lebih besar yang biasanya diukur dengan
uang (interens of money)
b.
Nilai
guna waktu (Time Utility)
Yaitu
kesanggupan dari barang untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan menyediakan
barang – barang, tidak hanya dimana mereka membutuhkan, tetapi dimana mereka
perlukan.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Perkembangan
transportasi khususnya di Indonesia memang memberikan dampak positif yang
sangat bisa dirasakan oleh masyarakat, bahkan jika Indonesia tidak
memperkembang transportasi di Indonesia, bisa saja Indonesia menjadi negara
yang tertinggal oleh zaman. Oleh karena itu, perkembangan transportasi memang
sangat diperlukan untuk memajukan negara Indonesia ini.
Namun,dibalik
transportasi yang hampir setiap saat mengalami perkembangan ini tentunya
tersimpan sebuah permasalahan yang sampai saat ini juga belum sepenuhnya
teratasi, dan berbagai penanganan pun terus diupayakan agar permasalahan dari
berkembangnya transportasi di Indonesia ini tidak menimbulkan dampak negatif
namun diharapkan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat juga lingkungan.
3.2.Saran
Permasalahan
yang timbul dari perkembangan transportasi sampai saat ini memang masih belum
sepenuhnya teratasi, namun tetap pemerintah dan masyarakat jangan cuma diam
saja, melainkan harus tetap berusaha mengatasi berbagai permasalahan yang ada,
salah satunya dengan merealisasikan berbagai penanganan seperti green
transportation dan lain-lain agar transportasi bisa terus berkembang dan
lingkungan pun tetap terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
- - Kristianto,
2009, makalah plsbt “transportasi darat” - https://krizi.wordpress.com/tag/masalah-transportasi--di-indonesia/. Di akses pada tanggal 17 Oktober 2015
- - Handayani
R., 2012, TUGAS MAKALAH PERKEMBANGAN TRASNPORTASI DI INDONESIA - http://ayoraihprestasi.blogspot.co.id/2012/11/makalah-perkembangan-transportasi-di.html. Di akses pada tanggal 19 Oktober 2015
- - Negara,
S.,C., 2014, Perkembangan transportasi Indonesia sejak zaman Penjajahan - http://www.sejarah-negara.com/2014/09/perkembangan-transportasi-darat.html. Di akses pada tanggal 19 Oktober 2015
- - Fredy
Galang, 2013, perkembangan ilmu perngetahuan dan teknologi di Indonesia - http://galangfredy79.blogspot.co.id/2013/11/perkembangan-ilmu-pengetahuan-dan.html. Di akses
pada tanggal 19 Oktober 2015
- - Ramadhany
Weny, 2012, Permasalahan Transportasi - http://wenyra.blogspot.co.id/2012/10/permasalahan-transportasi.html. Di akses pada tanggal 19 Oktober 2015
- -NN,
2011, Makalah transportasi - http://mayhamsah-makalah.blogspot.co.id/2011/06/makalah-transportasi.html. Di akses pada tanggal 19 Oktober 2015
-- - Rahayu
Srikandi, Pengertian Sistem Transportasi Berkelanjutan - http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2014/09/pengertian-sistem-transportasi-berkelanjutan.html.
Di akses pada tanggal 22 Oktober 2015
- - SMK
Negeri 3 Kimia Madiun, 2009, Bahan Bahan Bakar Alternatif Kendaraan Bermotor - http://smk3ae.wordpress.com/2009/03/29/bahan-bakar-alternatif-kendaraan-bermotor.html. Di akses pada tanggal 26 oktober 2015
- - Primaswari
Widya, 2014, DAMPAK POSITIF TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI - http://widyaprimaswari.blogspot.co.id/2014/10/dampak-positif-teknologi-transportasi.html. Di akses pada tanggal 27 Oktober 2015